Komposisi:
Methylprednisolone.
Sediaan:
Tablet 4 mg: kotak isi 5 strip x 10 tablet.
Farmakologi:
– Menghambat pembentukan prostaglandin melalui penghambatan enzim fosfolipase A2.
– Mempengaruhi sintesis berbagai protein tubuh.
Indikasi:
– Antiinflamasi pada berbagai kondisi seperti pada penyakit reumatik
– Antialergi
– Terapi insufisensi adrenal
– Terapi pendamping untuk asma
Kontraindikasi:
– Infeksi jamur sistemik
– Hipersensitif terhadap methylprednisolone
Dosis:
– Dosis awal 4 – 48 mg/hari dalam 1 – 4 dosis terbagi
– Dapat diberikan dalam dosis yang lebih besar sesuai kebutuhan
Peringatan dan Perhatian:
– Ibu hamil dan menyusui (kategori C)
– Hindari pemberian pada pasien yang sedang diberikan vaksin
Efek Samping:
– Gangguan saluran cerna
– Edema
– Diabetes melitus laten
– Hipertensi
– Supresi sitem imun
Interaksi Obat:
– Pemberian Methylprednisolone bersama siklosporin meningkatkan risiko terjadinya konvulsi.
– Obat-obatan yang menginduksi enzim hepatik seperti phenobarbital, phenytoin, rifampicin dapat meningkatkan klirens Methylprednisolone sehingga untuk mendapatkan respon obat yang diharapkan diperlukan peningkatan dosis.
– Trolendomycin dan ketokonazole menghambat metabolisme Methylprednisolone sekaligus menghambat klirensnya. Sehingga pengukuran terhadap dosis harus dilakukan untuk menghindari toksisitas steroid.
– Methylprednisolone dapat meningkatkan klirens kronik aspirin dosis tinggi, sehingga menurunkan kadar serum salisilat.
– Efek Methylprednisolone terhadap antikoagulan bervariasi, umumnya dapat menurunkan efek dari antikoagulan.
Farmasi: