Komposisi:
Mecobalamin
Bentuk Sediaan:
– Kapsul 500 mcg/Boks : 10 strip @ 10 kapsul (Indonesia, Cambodia, Myanmar, Mongolia, Vietnam, Sri Lanka)
– Injeksi 500 mcg/Boks : 5 ampul @ 500 mcg/1 mL (Indonesia)
Farmakologi:
Meningkatkan metabolisme asam nukleat, protein, dan lemak. Bekerja sebagai koenzim dalam sintesa methionin, terlibat dalam sintesis thymidine pada deoxyuridine, mempercepat sintesis DNA dan RNA,mempercepat sintesis lechitin (suatu komponen utama dari selubung myelin) mempercepat sintesis komponen utama struktur akson (protein), sehingga mempertahankan fungsi sel saraf, memperbaiki jaringan saraf dengan menghambat onset dari degenerasi saraf, menghambat eksitasi abnormal pada transmisi saraf, memperbaiki anemia dengan mempercepat maturasi dan diferensiasi eritroblast. Juga dapat mempercepat sintesis asam nukleat dalam susmsum tulang dan mempercepat maturasi dan diferensiasinya, sehingga meningkatkan produksi sel darah merah. Terikat oleh protein plasma spesifik yaitu transcobalamin. Konsentrasi tinggi terdapat di dalam ginjal, kelenjar adrenal, usus, pankreas, dan hipofisis. Konsentrasi rendah terdapat dalam mata, sumsum tulang belakang, otak, dan otot. Ekskresi melalui urin dalam 8 jam pertama setelah pemberian. Dapat melalui plasenta dan dapat dikeluarkan melalui ASI.
Indikasi:
Neuropati perifer dan neuropati diabetik.
Dosis:
Tablet: 500-1500 mcg per hari
Injeksi:
– Neuritis perifer : 1 ampul tiga kali seminggu, diberikan secara IM atau IV
– Dosis harus disesuaikan dengan usia pasien dan beratnya gejala
Kontraindikasi:
– Peringatan dan Perhatian:
– Hentikan pengobatan dengan mecobalamin jika tidak ada respons perbaikan setelah beberapa bulan.
– Pada pemberian IM:
1. Hindari pengulangan injeksi pada tempat yang sama.
2. Hindari penyuntikan pada bagian saraf.
Efek Samping:
Gejala yang berhubungan dengan saluran cerna : mual, muntah, dan diare, reaksi kulit (skin rash), reaksi hipersensitivitas. Efek samping tersebut di atas jarang sekali terjadi.