Pionix M

Komposisi:

Pioglitazone HCl dan Metformin HCl.

Sediaan/Kemasan:

Kaplet 15/500 mg dan 15/850 mg : Dus isi 3 blister x 10 kaplet salut selaput

Farmakologi:

Pionix M, merupakan kombinasi dua dengan mekanisme kerja yang berbeda dengan tujuan meningkatkan kontrol gula darah secara sinergis, pioglitazone merupakan golongan thiazolidinedione dan metformin merupakan golongan biguanide. Pioglitazone bekerja terutama meningkatkan sensitivitas insulin sehingga meningkatkan ambilan glukosa pada jaringan perifer sedangkan metformin bekerja utama menurunkan produksi glukosa di hati.

Dalam uji bioekuivalensi, AUC dan Cmax Pionix M menyerupai dengan pemberian dosis tunggal pioglitazone dan metformin. Pemberian Pionix M dengan makanan tidak terjadi perubahan AUC pada pioglitazone dan metformin, tetapi Cmax metformin menurun 28 % dan Tmax metformin menurun 0,8 jam dan Tmax pioglitazone menurun 1,9 jam.

Indikasi:

Pionix M diindikasikan sebagai terapi penunjang tambahan pada pengaturan makanan dan latihan fisik untuk memperbaiki kontrol glukosa pada pasien DM tipe 2 yang kadar gula darahnya tidak terkontrol dengan adekuat dengan metformin HCl monoterapi atau pioglitazone monoterapi, atau bagi yang telah mendapatkan terapi kombinasi pioglitazone dan metformin HCl, dalam tablet terpisah.

Kontraindikasi:

Hipersensitif terhadap salah satu bahan aktif. Penyakit akut atau kronik yang dapat menyebabkan hipoksia jaringan seperti gagal jantung atau gagal pernapasan, infark miokard yang baru terjadi, syok; Gangguan pada hati; Intoksikasi alkohol akut, alkoholisme; Ketoasidosis diabetikum atau pra-koma diabetikum; Gagal ginjal atau disfungsi ginjal (bersihan kreatinin <60 mL/menit); Kondisi-kondisi akut yang dapat mengganggu fungsi ginjal seperti : Dehidrasi, Infeksi berat, Syok, Pemberian zat kontras iodinasi intravena Kehamilan dan laktasi.

Dosis:

Dosis awal Pionix M harus disesuaikan berdasarkan dosis pioglitazone dan/atau metformin yang sedang diterima pasien. Dosis awal untuk pasien yang tidak terkontrol secara memadai dengan terapi metformin atau pioglitazone monoterapi. Pemberian Pionix M dapat dimulai dengan kekuatan dosis 15 mg/500 mg atau 15 mg/850 mg, sekali atau dua kali sehari, dan dititrasi secara bertahap setelah menilai respon terapeutik yang memadai. Dosis awal untuk pasien yang beralih dari terapi kombinasi pioglitazone plus metformin sebagai tablet terpisah. Pemberian Pionix M dapat dimulai dengan tablet 15mg/500mg atau 15 mg/850 mg berdasarkan dosis pioglitazone dan metformin yang sedang diterima pasien. Dosis harian maksimum yang direkomendasikan adalah 2.550 mg pada pasien dewasa atau 3 tablet (15/850 mg).

Peringatan dan Perhatian:

Hati-hati risiko hipoglikemia terapi pioglitazone dengan kombinasi insulin atau obat hipoglikemia lainnya (misal sulfonylurea); pasien dengan gagal jantung NYHA (New York Heart Association) kelas III dan IV belum pernah diteliti dalam penelitian menggunakan pioglitazone; Pioglitazone dapat menyebabkan retensi cairan yang dapat menyebabkan atau memperburuk gagal jantung; peningkatan berat badan telah dilaporkan pada pasien yang diberikan pioglitazone monoterapi atau kombinasi dengan obat hipoglikemia lainnya; terapi dengan pioglitazone dapat menyebabkan ovulasi pada beberapa wanita premenopause yang anovulasi.

Efek Samping:

Diare, mual, edema, sakit kepala, pusing, peningkatan berat badan, anemia, infeksi saluran nafas dan saluran kemih.

Interaksi Obat :

– Furosemide

Furosemide meningkatkan kadar dan Cmax Metformin

– Nifedipine

Nifedipine meningkatkan Cmax dan AUC plasma Metformin sebesar 20% dan 9%, dan meningkatkan ekskresi Metformin di urin.

– Obat kationik (seperti Amiloride, Digoxin, Morphine, Procainamid, Quinidine, Ranitidine, Triamterene, Trimethoprim, atau Vancomycin) yang dieliminasi lewat sekresi tubular ginjal, secara teoritis mempunyai potensi berinteraksi dengan Metformin.

– Beberapa obat dapat menimbulkan hiperglikemia dan dapat menyebabkan hilangnya kontrol glukosa. Obat-obat tersebut antara lain : Thiazide dan diuretik lain, Kortikosteroid, Phenothiazine,

produk tiroid, Estrogen, kontrasepsi oral, Phenytoin, Nicotinic acid, simpatomimetik, obat Ca-Channel Blocker, dan Isoniazid. Pada saat obat tersebut diberikan pada pasien yang mendapat Metformin, pasien harus diobservasi secara ketat terhadap kontrol glukosa darah.

Farmasi:

PT. Kalbe Farma Tbk.

About WebDokter ID

Web Dokter ID email: webdokterid@gmail.com

View all posts by WebDokter ID →