Sejak pemberitaan tentang persiapan vaksinasi COVID-19 yang akan diadakan di Indonesia banyak sekali oknum yang menyebarkan berita hoaks dan mengakibatkan keraguan bagi masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Hoaks tentang vaksin COVID-19 menyebabkan kebingungan bagi masyarakat baik tentang keamanan maupun efektivitas vaksin.
Tidak hanya hoaks tetapi sosialisasi dan pengetahuan yang kurang turut menjadi alasan beberapa orang tidak mengetahui alasan dan sebab kenapa vaksinasi penting dilakukan. Apakah vaksinasi memang merupakan hal yang tepat dilakukan atau tidak merupakan salah satu pertanyaan yang akan ditanyakan kebanyakan orang sebelum melakukan vaksinasi.
Tak kenal maka tak sayang. Setidaknya kita harus kenal dan mengerti apa itu vaksinasi?
Pengertian Vaksinasi
Vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh untuk menghasilkan kekebalan. Vaksin yang dimaksud yaitu suspensi mikroorganisme baik itu bakteri maupun virus yang dilemahkan atau dimatikan, atau suspensi protein antigenik yang berasal dari mikroorganisme tersebut, yang diberikan untuk mencegah, meringankan, atau mengobati penyakit menular.
Manfaat Vaksinasi
Manfaat vaksinasi yaitu untuk memberikan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit menular. COVID-19 merupakan salah satu penyakir menular yang memerlukan perhatian dalam rangka menekan kasus penambahan korban positif atau infeksi Corona dan korban jiwa sehingga diperlukan vaksinasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Melihat kembali banyaknya hoaks yang beredar mengenai dampak atau reaksi tubuh setelah vaksinasi maka kita harus tahu apakah benar ada reaksi setelah vaksinasi atau tidak kemudian kita juga harus mengerti apa saja reaksi setelah vaksinasi yang tergolong wajar terjadi.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah dilakukan imunisasi, mendapat perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi. Jangan bingung dengan maksud kata imunisasi dalam pengertian di atas. Imunisasi adalah suatu upaya pembentukan kekebalan tubuh seseorang terhadap penyakit. Sedangkan vaksinasi termasuk dalam jenis imunisasi dengan proses pemberian vaksin baik disuntik maupun ditetes untuk menangkal penyakit tertentu.
Secara umum, ada beragam efek samping vaksinasi yang timbul dan pada umumnya efek samping bersifat ringan dan sementara namun efek samping juga tidak selalu ada disetiap orang tergantung kondisi tubuhnya. Beberapa efek samping ringan yang mungkin terjadi yaitu demam, nyeri otot, dan ruam-ruam pada bekas suntikan merupakan hal yang wajar terjadi.
Menurut Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed pada wawancaranya dengan detikcom , laporan KIPI yang sering diterima yaitu adanya keluhan mengantuk dan nyeri pada tangan. Prof. Hindra menjelaskan bahwa efek samping Vaksin Corona bisa berupa reaksi lokal, umum, dan serius.
Reaksi lokal misalnya terasa nyeri, merah, bengkak, pengerasan, gatal, dan bengkak pada daerah suntik. Reaksi menyeluruh berupa demam, pusing, sakit kepala, mual, muntah, diare, perubahan nafsu makan, lemas, dan mengantuk. Sentara, adapun reaksi serius yaitu terjadi kolaps. Meski demikian, semua efek samping yang dicatat sejauh ini berhasil ditangani.
KIPI setiap orang berbeda karena beberapa faktor yang mungkin memengaruhi kondisi tubuh ketika dilakukan imunisasi. KIPI bisa saja terjadi akibat dari respons kecemasan bahkan akibat kejadian koinsidental dimana kejadian tersebut diduga sebagai KIPI namun tidak berkaitan dengan aktivitas pemberian vaksin atau imunisasi melainkan gejala yang timbul sebelum dilakukan imunisasi namun baru menimbulkan gejala setelah dilakukan imunisasi.
Sebagai antisipasi KIPI yang mungkin terjadi setelah dilakukan vaksinasi sehingga dalam prosedur vaksinasi telah disediakan waktu 30 menit setelah disuntik vaksin untuk observasi gejala dan pencatatan gejala yang mungkin muncul setelah vaksinasi. Gejala yang muncul akibat vaksinasi akan ditangani misalnya dengan pemberian obat. Sedangkan, laporan gejala yang timbul setelah vaksinasi akan dilaporkan ke Komnas KIPI.
Terkait kebingungan dan keraguan masyarakat dengan banyaknya laporan efek samping vaksinasi perlu kita ingat bahwa manfaat dari vaksinasi jauh lebih besar dari risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin. Vaksinasi adalah salah satu cara memutus rantai penyebaran penyakit COVID-19 sambil tetap mematuhi protokol kesehatan 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.
Referensi:
Azizah, Khadijah Nur. Sederet KIPI Vaksin Sinovac yang Mungkin Terjadi Usai Disuntik, Apa Saja?. 2021.https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5360567/sederet-kipi-vaksin-sinovac-yang-mungkin-terjadi-usai-disuntik-apa-saja (diakses tanggal 10 Februari 2021)
Fajar, Kemal Al. 2020. Apa Itu Kejadian Pasca Imunisasi (KIPI) dan Berbahaya Tidak?. https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/kipi-adalah-efek-samping-imunisasi/#gref (diakses tanggal 9 Februari 2021)
K, Nafilah Sri Sagita. Komnas KIPI Laporkan 146 Efek Samping Vaksin, Ada Reaksi Serius [Internet]. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5360938/komnas-kipi-laporkan-146-efek-samping-vaksin-corona-ada-reaksi-serius
Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. 2021. Buku Saku #infovaksin.