Q: Berapa lama vaksin COVID-19 ini akan bekerja atau memproteksi? Kapan harus diulang kembali? Apakah akan ada booster
A: Semua vaksin COVID-19 belum dapat ditentukan keperluan boosternya karena lama pengamatan titer antibodi paling lama baru 6 bulan setelah suntikan kedua.
Q: Bagaimana tingkat keamanan vaksin-vaksin COVID-19 yang tersedia?
A: Pada umumnya semua vaksin yang sedang menjalani uji klinik tahap 3 atau yang sudah mendapatkan EUA keamanannya baik.
Q: Apa standard operating procedure (SOP) yang harus diikuti penerima vaksin setelah divaksin?
A: jangan langsung pulang, tunggu sekitar 30 menit di ruang pemantauan. Jika ada reaksi, lapor petugas. Jika setelah 30 menit tak ada keluhan apapun akan diizinkan petugas untuk pulang
Q: Apa efek samping vaksin COVID-19 yang sering ditemukan?
A: Efek samping lokal contohnya kemerahan, nyeri tempat suntikan, bengkak. Efek samping sistemik contohnya sakit kepala, mialgia, fatig, adajuga yang suhunya naik tetapi tidak tinggi. Efek samping ini umumnya membaik sendiri.
Q: Apakah pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 dapat diberikan vaksin COVID-19?
A: Pasien DM tipe 2 dengan kontrol glikemik yang baik dan tidak sedang dalam kondisi metabolik akut dapat diberikan vaksin COVID-19
Q: Apakah penyitas COVID-19 dapat diberikan vaksin COVID-19?
A: Penyitas COVID-19 jika sudah sembuh minimal 3 bulan, maka dapat diberikan vaksin COVID-19
Q: Apakah orang yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dapat menjadi pendonor terapi plasma konvalesen?
A: Orang yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 saat ini tidak direkomendasikan untuk menjadi pendonor terapi plasma kovalensen.
Q: Apakah ada obat yang tidak boleh dikonsumsi sebelum pemberian vaksin COVID-19?
A: Obat yang dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh, seperti misalnya sitostatika dan steroid dosis tinggi, sebaiknya tidak diberikan vaksin COVID-19
Q: Bagaimana cara mengetahui vaksin sudah mengalami kerusakan setelah disimpan atau dalam pengiriman?
A: Di botol vaksin biasanya ada penanda yang akan berubah ketika vaksin sudah rusak
Q: Jika seseorang hasil serologi IgG (rapid) reaktif, namun swab PCR SARS-CoV-2 negatif, apakah masih perlu diberikan vaksin COVID-19?
A: Jika kadar imunoglobulin G SARS CoV-2-nya rendah, dapat diberikan
Sumber: Pertayaan yang sering ditanyakan tentang vaksin COVID-19, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2021. ย www.papdi.or.id