Mycoral Tablet

Komposisi:

Ketoconazole

Bentuk sediaan:

Tablet 200 mg : dus isi 5 strip x 10 tablet.

Farmakologi:

Menghambat sintesis ergosterol yang merupakan komponen vital dalam membran sel jamur, sehingga mempengaruhi permeabilitas sel.

Indikasi:

– Infeksi jamur pada kulit, rambut, dan mukosa yang disebabkan oleh dermatophyte dan/ atau ragi (dermatophytosis, pityriasis versicolor, pityrosporum folliculitis, mucacutaneous candidiasis), bila infeksi ini tidak dapat diobati secara topikal karena tempat lesi tidak di permukaan kulit atau kegagalan pada terapi lokal;

– Tidak diindikasikan untuk jamur meningitis karena ketoconazole tidak menembus sawar darah otak dengan baik.

Kontraindikasi:

– Hipersensitif terhadap ketoconazole

– Pemberian per oral bersama dengan terfenadine, astemizole, cisapride, triazolam.

Dosis:

Dewasa:

– Infeksi kulit: 1 tablet (200 mg) sekali sehari pada waktu makan. Apabila tidak ada reaksi dengan dosis ini, dosis ditingkatkan menjadi 2 tablet (400 mg sehari).

Anak-anak:

– Tidak boleh digunakan untuk anak di bawah umur 2 tahun.

– Anak dengan berat badan kurang dari 15 kg: 20 mg 3 kali sehari pada waktu makan.

– Anak dengan berat badan 15 – 20 kg: 100 mg sekali sehari pada waktu makan.

– Anak dengan berat badan lebih dari 30 kg sama dengan dewasa.

Pada umumnya dosis diteruskan tanpa interupsi sampai minimal 1 minggu setelah semua gejala hilang dan sampai kultur pada media menjadi negatif.

Pengobatan Profilaksis:

1 tablet (200 mg) sehari pada waktu makan

Lama Pengobatan:

– Mycosis pada kulit yang disebabkan oleh dermatophyte: 4 minggu.

– Pityriasis versicolor: 10 hari

– Mucocutaneous candidiasis: 2-3 minggu

– Infeksi rambut: 1 bulan.

Peringatan dan Perhatian:

Respons pengobatan lambat, sehingga ketoconazole tidak digunakan pada pengobatan infeksi jamur yang berat dan akut.

Efek Samping:

– Sering timbul: mual dan atau muntah (± 3%), sakit perut (± 1,2%) dan gatal (1,5%).

– Anafilaksis dan hipersensitif pernah dilaporkan.

Interaksi Obat:

– Pemberian bersama-sama dengan terfenadine dan astemizole.

– Absorpsi ketoconazole terganggu kalau sekresi asam lambung berkurang, pada pasien yang diberi obat-obat penetral asam (antasida) harus diberikan 2 jam atau lebih setelah ketoconazole.

– Pemberian bersama dengan rifampicin dapat menurunkan konsentrasi plasma kedua obat.

– Pemberian bersama dengan isoniazide dapat menurunkan konsentrasi plasma ketoconazole, bila kombinasi ini digunakan konsentrasi plasma harus dimonitor.

Farmasi:

PT. Kalbe Farma Tbk.

About WebDokter ID

Web Dokter ID email: webdokterid@gmail.com

View all posts by WebDokter ID →